59 research outputs found

    HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA DENGAN STRES KERJA PADA PERAWAT DI RUMAH SAKIT UMUM BETHESDA TOMOHON

    Get PDF
    Stres kerja dapat menjadi risiko bagi kesehatan dan keselamatan pekerja ketika pekerjaan yang dilakukan melebihi kapasitas, sumber daya dan kemampuan pekerja. Salah satu faktor yang dapat menimbulkan stres kerja yaitu beban kerja berlebih. Tanda-tanda beban berlebih yaitu mudah tersinggung, kelelahan fisik dan mental, ketidaktegasan, hilangnya obyektivitas, kecenderungan berbuat salah, kekhilafan dalam ingatan dan hubungan interpersonal yang tegang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara beban kerja dengan stres kerja pada perawat di Rumah Sakit Umum Bethesda Tomohon. Penelitian ini menggunakan rancangan cross sectional study. Dan dilakukan pada bulan April – Agustus 2019. Dan mengambil sampel sebanyak 90 perawat sebagai responden. Alat ukur yang digunakan yaitu kuesioner. Perawat yang mengalami sangat stres sebanyak (48,9%). Perawat yang merasakan beban kerja sedang sebanyak (48,9%). Hasil penelitian ini menunjukkan adanya hubungan antara beban kerja dan stres kerja pada perawat di Rumah Sakit Umum Bethesda Tomohon dengan nilai p value 0,004. Kata Kunci: Beban Kerja, Stres Kerja ABSTRACTWork stress can be a risk to the health and safety of workers when work is done beyond capacity, resources and worker ability. One of the factors that can cause work stress is excess workload. Signs of overload are irritability, physical and mental fatigue, unyielding, loss of objectivity, wrong tendencies, error in memory and tense interpersonal relationships. The purpose of this research is to know the relationship between workloads with work stress on nurses in Bethesda Tomohon General Hospital. This research uses the cross sectional study draft. And done in April – August 2019. And took a sample of 90 nurses as respondents. The measuring instrument used is a questionnaire. Nurses who are experiencing much stress (48.9%). Nurses who feel the workload is being as much as (48.9%). The results of this study showed there was a relationship between workload and work stress on nurses at Bethesda Tomohon General Hospital with the p value of 0.004. Keywords: Workload, Work Stress

    ANALISIS PELAKSANAAN PROGRAM UPAYA KESEHATAN KERJA PADA POS UPAYA KESEHATAN KERJA GUDANG PALA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TUMINTING KOTA MANADO

    Get PDF
    Upaya kesehatan kerja di Puskesmas merupakan pelayanan kesehatan kerja kepada pekerja sektor informal di wilayah kerjanya. Puskesmas Tuminting merupakan salah satu Puskesmas di Kota Manado yang telah membentuk Pos UKK Gudang Pala di wilayah kerjanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan program upaya kesehatan kerja pada Pos UKK Gudang Pala di wilayah kerja Puskesmas Tuminting Kota Manado. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian ini dilaksanakan sejak bulan April 2018 s/d Juni 2018 di Pos UKK Gudang Pala wilayah kerja Puskesmas Tuminting melalui observasi, studi dokumen dan wawancara mendalam terhadap 5 informan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa telah ada peraturan yang dibentuk pemerintah tentang Pos UKK yaitu Permenkes RI No. 100 Tahun 2015 namun belum diterapkan secara maksimal. Pembentukan dan persiapan pelaksanaan Pos UKK yaitu kader dan petugas kesehatan, dana dan sarana yang disediakan belum semuanya sesuai dengan Permenkes RI No. 100 Tahun 2015 sehingga masih terdapat banyak hambatan dalam pelaksanaan Pos UKK Gudang Pala yang mengakibatkan komponen-komponen keberhasilan Pos UKK masuk kategori kurang aktif dan tidak aktif. Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan program upaya kesehatan kerja pada Pos UKK Gudang Pala di wilayah kerja Puskesmas Tuminting Kota Manado tidak berjalan dengan baik. Disarankan agar Puskesmas Tuminting melakukan pelatihan dan pembinaan terhadap kader Pos UKK.Kata Kunci: Pelaksanaan, Hambatan, Keberhasilan, Pos UKK, Puskesmas, Pekerja InformalABSTRACTOccupational Health Care in Puskesmas is occupational health services for workers in the informal sector in their working areas. Puskesmas Tuminting is one of the Puskesmas in Manado City that has established Pos UKK Gudang Pala in Puskesmas Tuminting areas. This research aims to find out the implementation of occupational health care program at Pos UKK Gudang Pala in the work area of Puskesmas Tuminting in Manado City. This research used descriptive research design with qualitative approach. This research was conducted from April 2018 until June 2018 at Pos UKK Gudang Pala of Puskesmas Tuminting work area through observation, document study and indepth interview with 5 informants. The result of this study showed that there has been a government-established regulation about Integrated Occupational Health Care Post which is Permenkes RI No. 100 Tahun 2015 but has not been applied maximally. Establishment and preparation of the implementation of Pos UKK such as cadre and health worker, funding sources and facilities are not compatible with Permenkes RI No. 100 Tahun 2015 so that are still many detention in the implementation of Pos UKK Gudang Pala which resulted in the success of the Pos UKK classifield into the category less active and inactive category. Based on this research it can be concluded that the implementation of Occupational Health Care program at the Pos UKK Gudang Pala in Puskesmas Tuminting Manado City is not well conducted. It is suggested that Puskesmas Tuminting effectuate training and coaching toward cadres of Pos UKK.Keywords: Implementation, Detention, Success, Pos UKK, Puskesmas, Informal Worker

    GAMBARAN PERILAKU PEDAGANG WARUNG TERHADAP PENCEGAHAN COVID-19 DI KECAMATAN MALALAYANG KOTA MANADO

    Get PDF
    Virus corona merupakan salah satu kelompok virus yang dapat menyebabkan penyakit pada hewan dan manusia. Pada manusia, dikonfirmasi bahwa virus corona bisa menyebabkan penyakit infeksi pernafasan mulai dari flu ringan, batuk, pilek, diare. Krisis akibat pandemi Covid-19 telah memberikan guncangan mendalam bagi para pelaku UMKM, tak terkecuali para pelaku usaha mikro seperti toko dan warung kelontong. Alasan peneliti memilih penelitian pada pedagang warung karena pedagang warung melakukan aktifitas yang beresiko tertular Covid-19 karena setiap harinya bertemu dengan orang-orang yang datang ke warung untuk membeli kebutuhan yang mereka perlukan, pedagang warung kontak secara dekat dengan pembeli, mengantar barang, mengambil barang, saat berbelanja bahan untuk warung, memegang uang untuk mengembalikan uang pembeli dan menerima uang dari pembeli. Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Terhadap Pencegahan Covid-19 di Kecamatan Malalayang Kota Manado. Jenis penelitian ini bersifat kuantitatif dengan menggunakan, desain cross sectional. Penelitian di laksanakan di Manibang kecamatan Malalayang dengan total populasi 30 pedagang warung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, Pengetahuan berada pada kategori baik 76,6% Sikap dengan nilai 93,3% berada pada kategori sangat baik dan Tindakan dengan nilai tindakan cukup 60%. Diharapkan Pedagang warung meningkatkan perilaku dalam menjalankan perilaku hidup bersih dan sehat atau kepatuhan dalam menerapkan protokol kesehatan di masa pandemi COVID-19 seperti dengan menjaga kebersihan tangan menggunakan hand sanitizer atau mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, menghindari menyentuh bagian wajah (seperti, mata, hidung, dan mulut), menerapkan etika batuk dan bersin, memakai masker dan menjaga jarak (minimal 1 meter) dari orang lain. Kata Kunci: Covid-19, Pedagang Warung, Kecamatan Malalayang ABSTRACTThe corona virus is a group of viruses that can cause disease in animals and humans. In humans, it is confirmed that the corona virus can cause respiratory infections ranging from mild flu, coughs, colds, diarrhea. The crisis due to the Covid-19 pandemic has provided a deep shock to MSME players, including micro business actors such as shops and grocery stalls. The reason the researchers chose research on stall traders was because the shop traders carried out activities that were at risk of contracting Covid-19 because every day they met people who came to the shop to buy the necessities they needed, the shop traders had close contact with buyers, delivered goods, took goods , when shopping for materials for a stall, holding money to return buyers money and receiving money from buyers. The purpose of this study was to determine knowledge, attitudes and actions towards the prevention of Covid-19 in the District of Malalayang, Manado City. This type of research is quantitative using cross sectional design. The research was carried out in Manibang, Malalayang sub-district with a total population of 30 stall traders. The results showed that, Knowledge was in the good category 76.6% Attitude with a value of 93.3% was in the very good category and action with a moderate action value was 60%. It is hoped that stall traders will improve their behavior in carrying out clean and healthy living habits or compliance in implementing health protocols during the COVID-19 pandemic such as by maintaining hand hygiene using hand sanitizers or washing hands with soap and running water, avoiding touching the face (such as eyes, nose and mouth), practice coughing and sneezing etiquette, wear a mask and keep a distance (at least 1 meter) from other people.  Keywords: Covid-19, Stalls Merchant, Malalayang Distric

    HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA DAN STRES KERJA DENGAN KELELAHAN KERJA PADA PERAWAT RUMAH SAKIT GMIM KALOORAN AMURANG

    Get PDF
    Kelelahan kerja adalah keadaan dimana tubuh mengalami penurunan  daya tahan kerja yang di akibatkan adanya beban kerja yang diterima seseorang pada saat bekerja. Perawat dapat melakukan kesalahan dalam pelayanan karena kelelahan yang dirasakan. Kondisi kerja merupakan salah satu kontribusi paling besar terhadap terjadinya stres kerja kemudian tipe kepribadian dan beban kerja. Jumlah pasien yang selalu berfluktuasi  serta kondisi pasien yang bervariasi membuat perawat sangat mudah mengalami kelelahan Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara beban kerja dan stres kerja dengan kelelahan kerja pada perawat di Rumah Sakit GMIM Kalooran Amurang Kabupaten Minahasa Selatan. Jenis penelitian ini menggunakan metode pendekatan cross sectional dengan populasi dan sample berjumlah 76 perawat. Hasil penelitian dengan menggunakan chi-square yaitu terdapat hubungan antara beban kerja dan kelelahan kerja dengan nilai p = 0,006 ( p < 0,05), dan terdapat hubungan antara stres kerja dan kelelahan kerja dengan nilai p = 0,000 ( p < 0,05 ) berdasarkan ui chi-square termasuk hubungan berat. Kata Kunci: Beban Kerja, Stres Kerja, Kelelahan Kerja. ABSTRACTWork fatigue is a variety of circumstances accompanied by a decrease in work resilience. Nurse can make mistakes in service because fatigue is felt. Working conditions show the greatest contribution to the occurrence of work stress and personality type and workload. The ever-changing number of patients and varied patient conditions makes nurse very easily experience fatigue. The purpose of this was to know to determine the relations between workload and work stress with work fatigue on nurse at GMIM Kalooran Amurang. This type of research uses a cross sectional method with a population and sample of 76 nurses. The results of the study using chi-square, namely there is a relation between workload and work fatigue with a value of p = 0,006 ( p < 0,05 ), and there is a relation between work stress and work fatigue with value of p = 0,000 ( p < 0,05) based on the hospital to the chi-square test including heavy relation. Keywords: Workload, Work Stress, Work Fatigue

    HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA, MASA KERJA DAN KEJENUHAN KERJA DENGAN STRES KERJA PADA TENAGA KERJA AREA OPENING SHELLER PT.SASA INTI KECAMATAN TENGA KABUPATEN MINAHASA SELATAN

    Get PDF
    Stres kerja merupakan tekanan dari pekerjaan yang dapat mempengaruhi psikologis pekerja. Beberapa faktor penyebab yang dipengaruhi oleh stres kerja yaitu beban kerja, masa kerja dan kejenuhan kerja. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan antara beban kerja, masa kerja dan kejenuhan  kerja dengan stres kerja pada tenaga kerja area Opening Sheller di PT. Sasa Inti Kecamatan Tenga Kabupaten Minahasa Selatan. Penelitian ini menggunakan metode survey analitik dengan pendekatan cross sectional. Total populasi berjumlah 100 orang. Instrumen penelitian ini menggunakan kuesioner stres kerja, beban kerja dan kejenuhan kerja.  Analisis data meliputi univariat dan bivariat menggunakan uji chi-square (p < 0,05). Didapati hasil dari penelitian ini bahwa beban kerja  (p= 0,000) masa kerja  (p= 0,689) dan kejenuhan kerja   (p= 0,000) secara siginifikan berhubungan dan tidak berhubungan dengan stres kerja. Dengan demikian terdapat Hubungan antara Beban Kerja dan  Kejenuhan Kerja dengan Stres Kerja dan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara Masa Kerja dengan stres kerja di PT. Sasa Inti Kecamatan Tenga Kabupaten Minahsa Selatan.  Kata Kunci : Beban Kerja, Masa Kerja, Kejenuhan Kerja, Stres Kerja                                                                                                                                ABSTRACTJob stress is pressure from work that can affect the psychology of workers. Several contributing factors are influenced by work stress, namely workload, work period and work saturation. The research objective was to determine the relationship between workload, work period and work saturation with work stress in the Opening Sheller area workforce at PT. Sasa Inti, Tenga District, South Minahasa Regency. This study used an analytic survey method with a cross sectional approach. The total population is 100 people. The research instrument used a questionnaire on work stress, workload and work saturation. Data analysis included univariate and bivariate using the chi-square test (p <0.05). It was found from the results of this study that workload (p = 0.000), work period (p = 0.689) and work burnout (p = 0.000) were significantly related and not related to work stress. Thus there is a relationship between Workload and Work Saturation with Work Stress and there is no significant relationship between Work Period and work stress at PT. Sasa Inti, Tenga District, South Minahsa Regency. Keywords : Workload, Future of Work, Job Burnout, Work Stres

    GAMBARAN PENERAPAN STANDAR PELAYANAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA RUMAH SAKIT (K3RS) DI RSUD DATOE BINANGKANG KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW

    Get PDF
    Keselamatan dan kesehatan kerja rumah sakit adalah kegiatan untuk menjamin dan melindungi keselamatan dan kesehatan bagi sumber daya manusia rumah sakit, pasien, pendamping pasien, sehingga dibuat standar perlindungan bagi pekerja yang ada di Rumah Sakit. Hasil observasi awal, diketahui bahwa pelaksanaan program K3 di RSUD Datoe Binangkang Bolaang Mongondow belum sepenuhnya dilaksanakan. Tujuan penelitian ini adalah untuk Mengetahui penerapan standar pelayanan K3RS Di RSUD Datoe Binangkang Kabupaten Bolaang Mongondow. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif. Informan dalam penelitian berjumlah 6 orang. Standar pelayanan kesehatan kerja yang sudah terlaksana tapi belum maksimal adalah pemeriksaan kesehatan sebelum bekerja, berkala, peningkatan kesehatan badan dan kondisi mental, kemampuan fisik sumber daya manusia, penanganan bagi sumber daya manusia yang sakit, sedangkan yang belum dilaksanakan yaitu Pemeriksaan kesehatan khusus, koordinasi dan pengendalian infeksi, Pendidikan dan pelatihan tentang kesehatan kerja, memberikan bantuan dalam penyesuaian diri baik fisik maupun mental, pemantauan lingkungan kerja dan ergonomi, Surveilans kesehatan kerja, serta evaluasi, pencatatan/pelaporan. Standar pelayanan keselamatan kerja yang belum terlaksana dengan baik adalah Pembinaan dan pengawasan seperti sarana, prasarana, penyesuaian peralatan kerja terhadap SDM rumah sakit, Memberi rekomendasi perencanaan, pembuatan tempat kerja dan pemilihan alat serta pengadaannya. sedangkan yang belum dilaksanakan yaitu Pembinaan dan pengawasan lingkungan kerja, sanitair, perlengkapan dan Pelatihan keselamatan kerja untuk SDM rumah sakit, manjemen sistem pencegahan dan penanggulangan kebakaran dan Evaluasi, pencatatan dan pelaporan. Kesimpulan Penerapan standar pelayanan kesehatan dan keselamatan kerja belum terlaksana dengan maksimal sesuai dengan standart pelayanan yang berlaku. Disarankan untuk membuat kebijakan, sosialisasi, dan merencaakan anggaran dana untuk pelaksanaan kegiatan kesehatan kerja.   Kata Kunci : Standar Pelayanan kesehatan dan keselamatan kerja, RSUD Datoe Binangkang. ABSTRACTHospital occupational health and safety is an activity to guarantee and protect the safety and health of hospital human resources, the standards of protection was made for the human resources in the hospital. Based on observations, the implementation of the occupational health and safety program in Datoe Binangkang Hospital Bolaang Mongondow has not been fully implemented. This study was to find an overview  the implementation of  occupational health and safety service in Datoe Binangkang Hospital District Bolaang Mongondow. This type of research is a qualitative study with 6 (six) informant. The result of this study are the most health and occupational safety that have been carried out but has not maximized including health checks before work and periodically, programs to improve body health and mental condition of hospital human resources, physical ability of human resources, handling ill human resources, while those that have not been implemented are special health checks, coordination and infection control, education or training on occupational health, providing assistance in both physical and mental adjustment, monitoring work environment and ergonomics, occupational health surveillance, and evaluation and reporting. Occupational health and safety standards that has not been implemented well are guidance and supervision such as facilities, infrastructure, work equipment adjustment to hospital human resources, giving recommendations, recommendations regarding workplaces planning related to safety. Whereas those not yet implemented are the Guidance and supervision of the work environment, staff, equipment and occupational safety training for hospital human resources, management of fire prevention and management systems and evaluation, recording and reporting. Conclusion The implementation of occupational health and safety service has been running but has not been maximized in accordance with applicable service standards. It is recommended to make policies, socialize, and plan budget funds for the implementation of occupational health activities. Keywords:  Implementation of the occupational health and safety, RSUD Datoe Binangkang

    HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA DENGAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA PEKERJA BANGUNAN FAKULTAS HUKUM DI PT. ADHI KARYA (PERSERO) TBK PROYEK UNIVERSITAS SAM RATULANGI

    Get PDF
    Salah satu gangguan kesehatan yang didapati ditempat kerja yaitu keluhan muskuloskeletal dan pada umumnya semua pekerjaan beresiko mengalami keluhan muskuloskeletal baik dibidang pekerjaan yang membutuhkan kekuatan fisik lebih dan beban kerja yang tinggi. Oleh sebab itu, beban kerja yang diterima oleh seseorang harus sesuai atau seimbang baik terhadap kemampuan fisik, kemampuan kognitif maupun keterbatasan manusia yang menerima beban tersebut. Tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan antara beban kerja dengan keluhan muskuloskeletal pada pekerja bangunan Fakultas Hukum di PT. Adhi Karya (Persero) Tbk proyek universitas Sam Ratulangi. Penelitian dilakukan di PT. Adhi Karya (Persero) Tbk Proyek Universitas Sam Ratulangi dengan jumlah populasi 113 pekerja dan sampel dalam penelitian ini yaitu 87 pekerja dengan memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Data diperoleh menggunakan kuesioner Nordic Body Map untuk mengukur keluhan muskuloskeletal dan Stopwatch untuk mengukur beban kerja dengan perhitungan denyut nadi dipergelangan tangan. Hasil uji statistik Spearman menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara beban kerja dengan keluhan muskuloskeletal pada pekerja bangunan fakultas hukum di PT. Adhi Karya (Persero) Tbk Proyek Universitas sam Ratulangi dimana beban kerja terbanyak dengan kategori sedang dan pekerja bangunan yang mengalami keluhan muskuloskeletal terbanyak dengan kategori sedang, dengan besar korelasi antara kedua variabel adalah 0,659 dan hasil  p value 0,000 dengan kekuatan hubungan kuat dan arah korelasi positif artinya semakin tinggi beban kerja maka semakin tinggi keluhan muskuloskeletal.  Kata Kunci: Beban Kerja, Keluhan Muskuloskeletal ABSTRACTOne of the health problems found at the places of work i.e. musculoskeletal complaints and in general all of the jobs are at risk of experiencing musculoskeletal complaints both in the field of work that requires more physical strength and a high workload, Therefore, the workload is received by someone to be appropriate or good balanced against the physical ability, cognitive ability as well as the limitations of the human who receives the load. The goal in this research is to know the relationship between the workload with the musculoskeletal complaint at law faculty building workers at PT. Adhi Karya (Persero) Tbk Sam Ratulangi University project. Research conducted at the PT. Adhi Karya (Persero) Tbk Sam Ratulangi University Projects with a total population of one hundred and thirteen workers and samples in this study i.e. Eighty-seven workers with the inclusion and exclusion criteria. Data obtained using questionnaire Nordic Body Map for musculoskeletal complaints and measure the Stopwatch to measure the workload with the calculation of the pulse at the wrist. Spearman statistics test results show that there were connections between the workload with the musculoskeletal complaint at law faculty building workers at PT. Adhi Karya, (Persero) Tbk Sam Ratulangi University Projects where most of the workload with the categories are and building workers who experienced the most musculoskeletal complaints by category medium, with a big correlation between these two variables is 0.659 p value 0.000 and results with the strength of the relationship is strong and positive correlation means direction the higher workload then the higher musculoskeletal complaints. Keywords: The Workload, Musculoskeletal Complaint

    HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI LINGKUNGAN KERJA DENGAN KEJADIAN KECELAKAAN KERJA PADA PEKERJA DI PT.TROPICA COCOPRIMADESA LELEMA KABUPATEN MINAHASA SELATAN

    Get PDF
    Faktor penyebab  kecelakaan kerja disebabkan oleh faktor manusia dan  faktor lingkungan (Suma’mur, 2009). Faktor lingkungan berupa keadaan lingkungan yang tidak aman, seperti mesin tanpa pengaman, peralatan kerja yang sudah tidak baik tetapi masih dipakai, cuaca, dan kondisi disekitar tempat kerja lainnya. Penelitian yang dilaksanakan ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada Hubungan antara persepsi lingkungan kerja dengan kejadian kecelakaan kerja pada pekerja di PT. Tropica Cocoprima Desa Lelema Kabupaten Minahasa Selatan. Penelitian yang digunakan adalah observasional yang bersifat cross sectional dengan menggunakan metode pengumpulan data primer dan sekunder. Populasi yang ada dalam penelitian ini berjumlah 252 responden. Penelitian ini merupakan penelitian survei analitik dengan rancangan penelitian studi potong lintang. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara simple random sampling sehingga didapati 100 sampel. Digunakan kuesioner untuk mengukur persepsi lingkungan kerja dan kecelakaan kerja. Berdasarkan uji chi square didapati bahwa ada hubungan antara persepsi lingkungan kerja dengan kejadian kecelakaan kerja dengan nilai p=0,000  . Kesimpulan dari penelitian ini yaitu responden yang memiliki persepsi lingkungan baik sebanyak 55% dan persepsi kurang baik sebanyak 45%. Responden yang pernah mengalami kecelakaan kerja sebanyak 52% dan tidak pernah  mengalami kecelakaan kerja sebanyak 48%. Ada Hubungan antara persepsi lingkungan kerja dengan kejadian kecelakaan kerja pada pekerja di PT. Tropica Cocoprima Desa Lelema Kabupaten Minahasa Selatan. Kata Kunci: Kecelakaan kerja, Lingkungan kerja, Persepsi pekerja. ABSTRACTFactors causing work accidents are caused by human factors and environmental factors (Suma'mur, 2009). Environmental factors in the form of unsafe environmental conditions, such as machines without safety, work equipment that is not good but still used, weather, and conditions around other workplaces.This study aims to determine the relationship between the perception of the work environment and the incidence of workplace accidents in workers at PT. Tropica Cocoprima, Lelema Village, South Minahasa Regency. The study used was observational which was cross sectional by using primary and secondary data collection methods. The population is 252 respondents. This study is an analytical survey research with cross sectional study design. Sampling was done by simple random sampling so that 100 samples were found. A questionnaire was used to measure perceptions of the work environment and workplace accidents.Based on the chi square test, it was found that there was a relationship between the perception of the work environment and the incidence of workplace accidents with a value of p = 0,000. The conclusion of this study is that respondents who have a good perception of the environment as much as 55% and perception is not as good as 45%. Respondents who had experienced work accidents were 52% and had never experienced work accidents as much as 48%. There is a relationship between the perception of the work environment and the incidence of workplace accidents in workers at PT. Tropica Cocoprima, Lelema Village, South Minahasa Regency Pay more attention to the conditions of the working environment so that workers are comfortable working in the company environment and can avoid the incidence of work accidents. Keywords: Work accident, work environment,Perception of workers

    HUBUNGAN ANTARA PERILAKU PEKERJA YANG TIDAK AMAN DENGAN KECELAKAAN KERJA DI PT. TROPICA COCOPRIMA DESA LELEMA KABUPATEN MINAHASA SELATAN

    Get PDF
    Penyebab kecelakaan ada dua, yaitu unsafe action (faktor manusia) dan unsafe condition (faktor lingkungan). Menurut penelitian bahwa 80-85% kecelakaan disebabkan oleh unsafe action. (Anizar, 2009). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan antara perilaku pekerja yang tidak aman dengan kecelakaan kerja pada pekerja di PT. Tropica Cocoprima Desa Lelema Kabupaten Minahasa Selatan. Penelitian yang digunakan adalah observasional yang bersifat cross sectional dengan menggunakan metode pengumpulan data primer dan sekunder. Populasi berjumlah 252 responden. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang dalam pengambilan data menggunakan kuesioner sebagai alat pokok mengumpulkan data. Teknik menentukan sampel pada penelitian ini adalah  purposive sampling  sehingga didapati 75 sampel. Berdasarkan uji chi square didapati bahwa tidak terdapat hubungan antara perilaku pekerja yang tidak aman dengan kecelakaan kerja dengan nilai p=1,000 . Kesimpulan dari penelitian ini yaitu responden yang memiliki perilaku pekerja yang tidak aman dengan kategori sedang sebanyak 10.7% dan perilaku pekerja yang tidak aman dengan kategori rendah 89.3%. Responden yang pernah mengalami kecelakaan kerja sebanyak 50.7% dan tidak pernah  mengalami kecelakaan kerja sebanyak 49.3%. Tidak terdapat hubungan antara perilaku pekerja yang tidak aman dengan kecelakaan kerja pada pekerja PT. Tropica Cocoprima Desa Lelema Kabupaten Minahasa Selatan.  Kata Kunci: Kecelakaan kerja, Perilaku Pekerja yang Tidak Aman  AbstractIn general, there are two causes of accidents, namely unsafe action (human factors) and unsafe conditions (environmental factors). According to research, 80-85% of accidents are caused by unsafe action. (Anizar, 2009). The human factor is the physical imbalance of labor which is the position of the body which causes fatigue, physical disability, temporary disability, sensory sensitivity towards something, lack of education, lack of experience, misunderstanding of an order, lack of skill, misinterpretation of Standard Operating Procedure (SOP) resulting in errors in the use of work tools. This study aims to determine the relationship between unsafe worker behavior and workplace accidents in workers at PT. Tropica Cocoprima, Lelema Village, South Minahasa Regency. The research used was observational which was cross sectional by using primary and secondary data collection methods. The population is 252 respondents. This research is a quantitative research which in collecting data using a questionnaire as the main tool to collect data. The technique of determining the sample in this study was purposive sampling so that 75 samples were found. Based on the chi square test, it was found that there was no relationship between safe action and work accident with a value of p = 1,000. The conclusion of this study are respondents who have unsafe worker behavior with a moderate category of 10.7% and unsafe worker behavior with a low category of 89.3%. Respondents who had experienced work accidents were 50.7% and had never experienced work accidents as much as 49.3% There is no relationship between the behavior of unsafe workers and workplace accidents in PT workers. Tropica Cocoprima, Lelema Village, South Minahasa Regency.Pay more attention to workers at PT. Tropica Cocoprima to be safer in working to avoid work accidents. Keywords: Workplace Accidents, Unsafe Worker Behavior

    HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PENERAPAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3) PADA PERAWAT DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA TK III MANADO

    Get PDF
    Kesehatan dan keselamatan kerja di rumah sakit adalah segala bentuk upaya terpadu seluruh pekerja rumah sakit, pasien, pengunjung atau pengantar orang sakit untuk menciptakan lingkungan kerja dan tempat kerja rumah sakit yang sehat, aman, dan nyaman baik bagi pekerja rumah sakit, pasien, pengunjung maupun masyarakat yang terdapat dalam lingkungan rumah sakit. Salah satu faktor kesehatan dan keselamatan kerja yaitu pengetahuan dan sikap sangat berpengaruh pada kesehatan keselamatan kerja bagi perawat di rumah sakit. Metode penelitian ini menggunakan survey analitk. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 111 responden dan sampel yang digunakan merupakan total dari populasi. Hasil penelitian ini menunjukkan nilai probablitas pada pengetahuan dan penerapan K3 yaitu 0,019 dan nilai probabilitas sikap dan penarapan K3 adalah 0,000. Kesimpulan yaitu terdapat hubungan pengetahuan dan sikap dengan penerapan kesehatan dan keselamatan kerja (k3) pada perawat di rumah sakit Bhayangkara Tk III Manado. Kata Kunci : Pengetahuan, Sikap dan Penerapan K3 ABSTRACTHealth and occupational safety in the hospital we got all sorts of an integrated effort all hospital workers, patients, visitors or preface a sick person to work creates an environment and working space by the hospitals that healthy, safe, and comfortable better for hospital workers, patients , visitors and the community that was found in the hospital environment. One of the factors health and occupational safety namely knowledge and affect the attitude health occupational safety for the nurses at the hospital. The methodology it uses analitk survey. Population in this study were 111 respondents and those used are total of the population. The result of this research shows probablitas on knowledge and application of k3 namely 0,019 and the probability attitudes and penarapan k3 is 0,000. That is the conclusion is knowledge and attitude by the application of health and occupational safety ( k3 ) in nurses in hospital bhayangkara Tk III Manado. Keywords : Knowledge , attitudes and the application of K
    corecore